Bekasi - Yasau. Rabu (14/12/2022) Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) Bersama Akper RSP TNI AU telah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), bertempat di Aula Hercules Kampus A Unsurya.  FGD dilaksanakan dalam rangka penyatuan Akper RSP TNI AU melebur ke Unsurya dengan membuka 3 (tiga) prodi baru yaitu Prodi D3 Keperawatan, Prodi S1 Keperawatan, dan Prodi Profesi Ners, dibawah Fakultas Kesehatan.

 

 

FGD menghadirkan para narasumber terdiri dari:

• LLDIKTI Wilayah III Jakarta, dengan topik “Kebijakab tentang penyatuan PTS dan pembentukan program studi.
• PPNI DKI Jakarta, dengan topik “Instrumen pemenuhan syarat minimal akreditasi program studi”.
• Universitas Muhamadiyah Jakarta, dengan topik “Instrumen pemenuhan syarat minimal akreditasi program studi” dan
• AIPNI, dengan topik “ Instrumen pemenuhan syarat akreditasi program studi”.

 

 

 

Sedangkan peserta FGD terdiri dari

• Instansi stakholer yaitu Dinas Pendidikan TNI AU, Dinas Kesehatan TNI AU, Lakespra Saryanto, dan RSAU Halim Perdanakusuma, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Halim Perdanakusuma.
• Pengurus Yayasan Adi Upaya (Yasau) selaku Yayasan badan penyelenggara PTS.
• Sivitas Akademika Unsurya dan Akper RSP TNI AU, serta para Alumni.

 

 

 

FGD merupakan salah satu tahapan dari rangkaian proses yang harus dilalui dalam penyatuan dua buah perguruan tinggi.

 

 

 

Sasaran dari pelaksanaan FGD penyatuan Akper RSP TNI AU dan Unsurya adalah untuk mendapatkan instrumen pemenuhan kriteria akreditasi dari aspek kurikulum, Dosen, dan Unit Pengelola Program Studi.

 

 

Program penyatuan Unsurya dan Akper RSP TNI AU ditargetkan sudah dapat melaksanakan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2023.